Uang Saku Mahasiswa Sampai 2 Juta, Untuk Apa?

  
ZAGS — Uang saku menjadi sumber utama untuk memenuhi kebutuhan hidup mahasiswa. Uang saku beberapa mahasiswa berkisar antara Rp800.000 sampai 2 juta dalam sebulan. Lalu untuk apa saja mereka menggunakan uang saku tersebut? 

Diluar sewa tempat tinggal, mahasiswa juga membutuhkan uang saku untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama merantau. Uang saku digunakan untuk berbagai kebutuhan mahasiswa seperti makan, keperluan tugas, membeli perlengkapan dan lain sebagainya. 

Tak sedikit mahasiswa yang menyisihkan uang sakunya untuk memebeli skincare dan alat make up.
Salah seorang mahasiswa mengaku diberi uang saku 2 juta perbulan. Sebanyak 15% ia gunakan untuk membeli skincare dan alat make up. 

Melly,21,Mahasiswi Univiersitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengatakan dalam sebulan dapat menghabiskan Rp300.000 untuk membeli skincare dan alat make up.

“Uang saku saya sebulan 2 Juta. Saya makan habis Rp900.000 perbulan, biasanya sehari makan Rp30.000. Beli bensin Rp100.000 perbulan. Token listrik Rp100.000 perbulan. Air sebulan Rp30.000. skincare dan make up Rp300.000an. Untuk tugas Rp100.000 perbulan. Main atau nongkrong Rp100.000. Kalau ada sisa untuk ditabung  atau kalau enggak ya untuk tambahan keperluan bulan depan,” kata dia pada (13/8/2019).

Hal serupa juga diutarakan oleh Ika,21,Mahasiswi Manajemen Universitas Negeri Surabaya juga menyisihkan sekitar 17% uang sakunya untuk membeli alat make up. 

“Uang saku saya seminggu Rp200.000. Kalau sebulan ya sekitar Rp800.000an. Untuk makan sekitar Rp450.000 perbulan. Untuk beli gas Rp16.000 dan gallon Rp18.000 perbulan. Untuk nongkrong, saya biasa nongkrong di mall biasanya sebulan 4 kali atau sekitar Rp200.000 saya keluarkan untuk nongkrong. Kalau belanja bulanan biasanya Rp.75.000 perbulan. Make up Rp135.000 perbulan biasanya,” kata Ika.

“Tetapi kadang saya juga diberi tambahan uang saku Rp100.000 oleh saudara saya kalau saya main kerumahnya. Kebetulan dekat dengan kampus saya,” tambahnya.

Selain skincare dan make up ada salah seorang mahasiswa mengaku menghabiskan 16% uang sakunya untuk membeli rokok. 

Mahasiswa tersebut adalah Ardy,21, Mahasiswa Politeknik Negeri Malang yang mengaku dalam seminggu menghabiskan Rp32.000 untuk membeli rokok. 
“Saya diberi uang saku Rp800.000. Uangnya untuk makan dan jajan sekitar Rp500.000. Beli rokok seminggu Rp32.000, jadi sebulan Rp128.000. Bensin seminggu Rp20.000 sebulan Rp80.000. Untuk listrik, kuota dan air sebulan biasanya habis Rp50.000. Kalau sisa ditabung, atau untuk tugas. Kalau kurang ambil uang tabungan,” kata Ardy.

Diluar kepentingan untuk tugas dan keperluan makan. Ada beberapa mahasiswa yang menghabiskan 18% uang sakunya untuk membeli jajan. 

Aditiyan,21,Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Negeri Malang mengaku sisa uang selain kebutuhan makan dan lainnya  ia pergunakan untuk jajan. 

“Uang saku saya 1,5 juta perbulan. Untuk makan Rp700.000 perbulan. Bensin Rp150.000 perbulan. Kebutuhan kuliah Rp150.000 perbulan. Kuota Rp80.000 perbulan. Nongkrong sebulan biasanya 4 kali, sekali nongkrong bisa habis Rp25.000. Saya biasa nongkrong di coffee shop. Untuk membeli alat mandi biasanya habis Rp.50.000. Kalau sisa untuk jajan, mungkin sekitar Rp270.000an perbulan,” kata Aditiyan.

Dalam sebulan ada sebagian mahasiswa yang mengaku diberi uang saku sebanyak 1 juta-1,2 juta. Uang tersebut tentunya mereka gunakan untuk keperluannya sebagai mahasiswa selama sebulan di tanah rantau. 

Salah satunya Mahasiswi Politeknik Negeri Bandung,Dewi,20 mengungkapkan dirinya diberi uang saku 1 juta perbulan. 

“Saya sebulan diberi uang saku 1 juta. Saya gunakan untuk membeli sayur Rp200.000 untuk sebulan. Belanja bulanan seperti beras, susu, alat mandi dan lainnya sekitar Rp300.000an. Untuk kuota Rp40.000 perbulan. Bensin Rp50.000 perbulan. Dan nongkrong biasanya dalam sebulan 4-6 kali. Sekali nongkrong kurang lebih habis Rp50.000. Sekitar Rp300.000an untuk nongkrong dalam sebulan. Kalau sisa ya saya biarkan di ATM untuk tabungan,” kata Dewi.

Selain itu, Demuna,21,Mahasiswi Hubungan Internasional UNS Solo mengaku diberi uang saku 1,1 juta perbulan oleh orang tuanya. 

“Saya diberi uang saku 1,1 juta perbulan. Rp300.000 untuk belanja bulanan seperti alat mandi, make up, jajan dan lainnya. Rp800.000 untuk keperluan lain seperti makan Rp500.000 perbulan. Nongkrong tidak pasti sebulan sekali biasa habis Rp100.000. Pulsa Rp150.000 perbulan. Untuk listrik, air, sampah, dll biasanya Rp50.000an,” kata dia.

Serli,21, Mahasiswi Ilmu Sejarah Universitas Jember mengaku dirinya diberi uang saku 1,2 juta perbulan. 

“Saya diberi uang saku 1,2 juta perbulan. Untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, mie, telur, minyak dan lainnya biasanya habisa sekitar Rp130.000an. Itu cukup untuk makan 15 kali dalam sebulan. Kalau makan diluar biasanya habis Rp375.000 perbulan, sehari sekitar Rp25.000. Kalau nongkrong sebulan biasanya 2 kali, sekalinya nongkrong bisa habis Rp25.000. Selain itu untuk membeli baju Rp200.000, sepatu Rp250.000 dan bensin Rp100.000 dalam sebulan. Kalau sisa untuk keperluan lainnya dan ditabung,” kata Serli.


Penulis : Ardea Ningtias Yuliawati
Foto : kompasiana.com
Sumber : Jeda.id
Share:

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10275

Arsip Blog