Petolo Mayang, Bertransformasi Mengikuti Perkembangan Zaman



ZAGS -- Jika kalian berkunjung ke Kota Solo jangan sampai melewatkan salah satu kuliner legendaris yang satu ini. Makanan khas Kota Malang ini adalah petolo mayang atau sering disebut putu mayang. 

Salah satu penjual yang masih bertahan hingga saat ini adalah Pak Petolo (Nama Julukan). Dia sudah berjualan makanan ini sejak tahun 2009.

Pak Petolo menjelaskan bahwa dulunya petolo mayang terdiri dari putu beserta parutan kelapa. Seiring perkembangan zaman dan selera masyarakat yang terus berubah-ubah, isian yang diberikan semakin bervariasi. 

“Petolo Mayang dulu dihidangkan hanya dengan parutan kelapa dan putu, namun seiring berjalannya waktu penjual merasa selera masyarakat semakin berubah, jadi sekarang dihidangkan dengan kuah gula jawa dan santan,” ujarnya, Rabu (4/12/2019). 

Selain dihidangkan dengan kuah, kini petolo mayang dihidangkan dengan tambahan serabi dan juga tape ketan. 

Menurut Pak Petolo sendiri, tujuan dari penambahan ketan dan serabi ini agar konsumen makin tertarik dengan petolo mayang karena isian yang berbagai macam. 

Tidak lupa juga dengan topping wajib, yaitu tepung kanji yang dicetak lalu direbus menyerupai gulungan mie, berwarna merah dan hijau. 

Kuah yang hangat dan manis tentunya menambah kelezatan dari petolo mayang ini. 


Zagers bisa menemukan petolo mayang disekitaran depan gedung Majelis Tafsir Al-Quran (MTA) Solo, mulai dari Pukul 10.30 – Habis. Satu porsi Petolo Mayang dibanderol dengan harga Rp 5.000,-. 

Pak Petolo sendiri tidak mengetahui secara pasti berasal dari mana petolo mayang. 

“ Kalau sejarahnya saya kurang tahu, orang Malang sendiri juga tidak tahun bersal dari mana petolo mayang,” ungkap Pak Petolo. 

Mengutip di laman Wikipedia, dijelaskan putu mayang makanan yang hampir mirip dengan petolo mayang ini berasal dari India Selatan. 

Sama-sama terbuat dari adonan tepung kanji, adonan ini dicetak menyerupai gumpalan mie. 

Yang membedakannya yaitu jika di Indonesia putu mayang lebih menyatu dan tebal dengan ukuran gumpalan yang lebih kecil. 

Sementara di India, putu mayang memiliki helai seperti mie yang lebih halus dan memiliki ukuran yang lebar. 

Penulis : Fajar
Foto : Media Travelling
Share:

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10275

Arsip Blog