ZAGS — Hasil survei dari responden dengan rentang usia 19-38 tahun, rata-rata di antara mereka mempunyai grub WhatsApp sebanyak 10-12 grup. Sedangkan rata-rata di antara mereka adalah silent reader dengan prosentase 50%.
Survei yang dilakukan menunjukkan sebanyak 50% anggota grup yang menjadi silent reader. 26,3% menjawab aktif dalam grup. Sisanya lain-lain.
Beberapa dari mereka melontarkan berbagai alasan menjadi silent reader di antaranya jarang dianggap dalam grup, topik bahasan kurang menarik, dan tidak penting.
Putri salah seorang Mahasiswi mengungkap dirinya menjadi silent reader karena ia jarang dianggap dalam grup.
“Saya memiliki 30 grup WhatsApp yang aktif hanya sekitar 10. Sebagai anggota dalam grup saya memilih menjadi silent reader karena saat saya memberi komentar di grup jarang dianggap” kata Putri.
WhatsApp merupakan salah satu media komunikasi berkirim pesan dengan menggunakan koneksi internet.
WhatsApp memiliki banyak fitur di antaranya berkirim pesan, grup chat, panggilan suara dan video, WhatsApp bisa dibuka melalui web dan desktop, membagikan moment penting seperti berkirim foto dan video, mengirim dokumen, mengirim pesan suara, mengirim emoticon, mengirim stiker dan lain sebagainya.
Berbagai kemudahan berkomunikasi telah disediakan pada layanan ini. Salah satunya berkomunikasi dengan beberapa orang dalam satu ruang obrolan. WhatsApp telah menyediakan fitur grup chat. Hampir semua pengguna WhatsApp mempunyai grup WhatsApp. Grup WhatsApp biasa digunakan untuk mengirimkan informasi kepada anggota lain.
Selain itu, grub WhatsApp juga digunakan untuk berkomunikasi secara online oleh beberapa orang seperti grup keluarga, alumni, organisasi, bisnis dan pertemanan.
Di antara mereka sebanyak 55,3% mengaku grup yang paling aktif adalah grup pertemanan. Sebanyak 36,8% mematikan notifikasi grup dengan berbagai alasan di antaranya berisik, dan pembahasan yang dianggap kurang penting.
Menurut data Hoosuite WhatsApp menjadi top social messenger dengan total indeks 133. Di Indonesia WhatsApp menduduki peringkat kedua sebagai platform media sosial yang paling aktif yakni 83%.
Dari survei yang dilakukan kepada pengguna WhatsApp mereka mengku membuka lebih dari 50 kali akunnya dalam sehari sebanyak 34,2%. Sedangkan yang membuka WhatsApp 36-40 kali dalam sehari 15,8%. Kemudian 13,2% yang membuka 11-15 kali sehari. 10,5% yang membuka 26-30 kali sehari. 7,9% yang membuka 16-20 kali sehari . 5,3% yang membuka 31-25 kali sehari. 2,6% yang membuka 21-25 kali sehari dan 41-45 kali sehari.
Grup WhatsApp biasanya berisi lebih dari 2 anggota. Daya tampung grup WhatsApp maksimal 256 anggota.
Adapun manfaat dari grup WhatsApp adalah untuk berkomunikasi dengan banyak orang dalam satu ruang obrolan. Mengetahui daftar kontak pada grup, tak perlu menyimpan pada gawai. Mendapat dan memberi informasi penting. Sarana hiburan untuk bersenda gurau dengan anggota lain. Dan lain sebagainya.
Agus salah seorang karyawan swasta mengungkapkan bahwa dirinya membuka WhatsApp lebih dari 50 kali dalam sehari. “Saya membuka WhatsApp lebih dari 50 kali sehari. Saya punya grup WhatsApp sekitar 10 dan yang aktif 6. Grupnya ada grup keluarga, teman, alumni sekolah, main, dan kantor” ujar Agus.
Dilansir dari laman kompas.com pada awal 2016 pendiri WhatsApp Jan Koum mengumumkan bahwa jumlah pengguna aktif pada tiap bulannya mencapai 1 miliar.
September 2015, WhatsApp mengumumkan telah mempunyai 900 juta pengguna aktif. Ada sekitar 42 miliar pesan dan 1,6 miliar foto yang dikirimkan melalui WhatsApp setiap harinya.
Ada sekitar 1 miliar jumlah grub yang ada di WhatsApp. Dan Jumlah video yang dibagikan di WhatsApp mencapai 250 juta setiap harinya.
Selain itu, grup WhatsApp juga digunakan untuk bisnis. Salah satunya Lusy seorang pengusaha online shop membuat grup WhatsApp agar mempermudah komunikasi dengan para reseller-nya.
“Saya mempunyai grup WhatsApp khusus untuk jualan. Agar mempermudah memasarkan dagangan saya kepada reseller atau pembeli. Biasanya saya kirim foto produknya dalam grup. Yang ingin gabung grup saya biasanya update status WhatsApp kadang juga saya sebar link lewat facebook” kata Lusy.
Penulis : Ardea Ningtias Yuliawati
Foto : hai.grid.id
Sumber : Kompas.com, Jeda.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar