ZAGS — “Saya anggap kemampuan saya ini sebagai kekurangan. Karena saya kadang merasa takut. Dan terganggu juga, karena kadang mereka usil. Selain itu, juga merusak pikiran saya, jadi kalau saya enggak bisa lawan rasa takut, bakal jadi masalah untuk psikologi saya,” kata Wildan.
Di Indonesia tentu tidak asing dengan istilah mistis dan ghaib. Orang-orang dengan kemampuan khusus seperti melihat makhluk halus dan masa depan biasanya disebut dengan indigo. Namun, apakah indigo adalah salah satu kekurangan atau kelebihan? Dan apakah orang yang mendapat anugerah seperti itu adalah indigo?
Asal mula istilah indigo atau anak indigo muncul pada tahun 1970 yang dikemukakan oleh seorang konselor Nancy Ann Tape. Ia meneliti bahwa setiap manusia memiliki aura yang berbeda. dan aura itu terhubung dengan kepribadian seseorang. Bagi mereka yang memiliki warna aura nila atau campuran warna biru dan ungu disebut-sebut memilki kelebihan khusus atau indera keenam. Dikutip dari laman gadis.co.id.
Anak indigo juga memiliki ciri-ciri khusus seperti, tingkat kedewasaan yang cepat. Bisa melakukan sesuatu sejak mereka bayi misalnya menganalisis masalah dan menilai karakter orang. Selain itu, pertumbuhan gigi yang cepat sejak kecil. Dari segi fisik dapat dilihat anak indigo memiliki bentuk lingkar kepala dan kening yang sedikit lebih lebar.
Kemampuan indigo tak serta merta tentang hal mistis atau paranormal. Kemampuan mereka berasal dari daya otak yang mampu bekerja lebih dari manusia pada umumnya. Hingga akhirnya mereka memiliki kemampuan telepati, mendapat vision atau pandangan. Dan bahkan dapat menguasai 9 bahasa tanpa belajar. Serta memilki kemampuan meneliti sesuatu secara luas dan cepat.
Dilansir dari laman gadis.co.id menurut seorang psikiater anak, dr. Tubagus Erwin Kusuma, anak indigo adalah anak yang berbeda dari sebayanya. Namun, indigo bukan penyakit. Karena tidak ada dalam daftar penyakit sedunia yang dikeluarkan oleh WHO. Hanya saja anak-anak indigo perlu mendapatkan perhatian khusus dan ekstra.
Menurut dr. Tubagus Erwin Kusuma anak indigo yang datang kepadanya sudah sekitar 100 orang. “Anak indigo yang datang ke saya sekitar 100 orang. Tapi seperti fenomena gunung es, yang tidak tampak mungkin jauh lebih besar,” kata dia seperti dikutip dari laman Detikcom.
Dikutip dari laman Liputan6.com konsep mengenai anak indigo pertama kali muncul pada awal tahun 1970an. Lalu, pada akhir 1990an mulai bermunculan buku mengenai indigo.
Namun ada beberapa orang yang menganggap hal tersebut kekurangan dan dibuat takut oleh hal-hal yang tak semestinya ia lihat. Mereka juga tak mengakui bahwa dirinya indigo lantaran kemampuan tersebut ia sadari saat remaja.
Salah satunya Wildan,20,warga Bandung mengungkapkan bahwa ia mulai bisa melihat dan merasakan hal-hal ghaib sejak kelas 1 SMP. Selain itu, dirinya juga menganggap kemampuan tersebut sebagai kekurangan.
Wildan memilki kemampuan tersebut sejak dia masih duduk dibangku kelas 1 SMP. Ia mengaku lingkungannya tidak masalah dengan kemampuannya. Karena ia adalah sosok yang sedikit tertutup.
Ia juga mengaku menyukai kucing anggora yang berwarna hitam. Dan apapun yang berwarna gelap. Ia juga menyukai bangunan tua karena dianggap unik. Namun, ia tidak menyukai tempat-tempat religi seperti pemakaman. Hal tersebut lantaran ia merasa seram ketika melihat pemakaman. Apalagi mencium wewangian seperti dupa. Ia mengaku selalu membayangkan seperti kerajaan-kerajaan dan bangunan aneh.
Ia mengaku awal mula memiliki kemampuan tersebut lantaran demam 14 hari yang tak kunjung sembuh.
“Jadi awal mulanya kan saya punya kakek. Kebetulan kakek saya tantara. Beliau memiliki keris sebagai benda pusaka untuk kekebalan. Dan harus dimandikan setiap Jumat Kliwon dan saat wetonnya. Nah, dari situ mungkin kakek milih saya jadi penerus. Soalnya waktu saya lahir susah keluar dan baru keluar setelah di atasnya dikasih keris dan dibacakan doa-doa. Tapi saya baru sadar saat SMP gara-gara waktu itu demam selama 14 hari,” tambahnya.
Demam yang dialaminya bukan karena demam berdarah atau penyakit lainnya. Saat di perikasakan ternyata hanya demam biasa. Setelah itu, tiba saat malam kelahirannya ia meliha sesuatu. Ini untuk pertama kalinya ia melihat pocong.
Ia juga mengaku bahwa kemampuan yang ia miliki bukan karena ia indigo. Melainkan kemampuan biasa karena ia tidak dapat melihat masa depan. Meskipun ia pernah bermimpi dan mimpi itu menjadi kenyataan.
Ia juga pernah melihat sosok dewi kunti (kuntilanak) pada bangunan tua, lalu memikirkan ada apa dengannya. Dan tiba-tiba terbayangkan tentang masa lalu yang dialami oleh sosok tersebut. Hal itu dirasakannya hanya sebagai imajinasinya saja.
Beberapa sosok atau makhluk halus yang pernah ia lihat adalah pocong, sosok anak kecil, kuntilanak, genderuwo dan lainnya. Ia juga mengaku bahwa makhluk tersebut sadar bahwa ia memilki kemampuan. Bahkan jika ia semakin takut maka sosok tersebut akan lebih jail dan psikisnya dapat terganggu.
“Makanya aku anggap kekurangan karena takut mengganggu kesehatan,” tandas Wildan.
Selain itu, ada seseorang yang memilki kemampuan dapat melihat dan merasakan keberadaan makhluk halus saat dirinya sering bermain di pemakaman. Ia adalah Iskandar,23,warga Boyolali yang mengaku linglung beberapa waktu akibat sering bermain di area makam.
“Kejadiannya sekitar tahun 2013. Karena saya sering main ke kuburan. Awalnya saya seperti orang linglung. Diajak biacara tidak nyambung. Tapi lama-lama tidak ingat nama orang-orang yang saya kenal. Saya hanya tau nama-nam keluarga kecil saya saja,” kata dia.
Iskandar mengaku hal tersebut dialaminya selama 1 bulan. Dan tiba-tiba saja sembuh, meskipun dalam ingatannya ia sempat merasakan diobati secara spiritual atau didoakan.
Setelah sembuh ia baru merasakan dapat melihat makhluk halus. Pada mulanya ia menganggap semua sosok makhluk halus yang ia temui adalah samara dari mendiang sang Ayah.
“Awalnya saya melihat makhluk halus itu saya anggap Ayah saya sedang menyamar. Padahal sebenarnya tidak. Orang yang meninggal dengan wajar tidak akan gentayangan. Saya anggap kemampuan saya ini adalah kekurangan. Karena tidak semua hal-hal yang dapat saya lihat itu enak untuk dilihat,” tambahnya.
Dulu ia menanamkan persepsi bahwa yang ia lihat adalah sosok Ayahnya. Ia mengaku tidak takut. Namun, semakin kesini ia sedikit merasa takut.
“Alhamdulillah, saat ini sudah tidak terlalu gamblang jika melihat hal-hal sepeti itu. Kalau dulu bisa lihat secara mudah. Sekarang perlu sedikit usaha kalau ingin melihat. Menurut saya, saya hanya memiliki kelebihan indera. Kalau indigo sudah pasti punya indera lebih. Dan punya kelebihan indera belum tentu indigo. Kalau indigo punya kepekaan yang tinggi. Seperti merasakan firasat tertentu di waktu yang akan datang. Dan saya tidak bisa melakukan itu. Biasanya yang bisa seperti itu sudah bawaan dari lahir,” tandasnya.
Hal serupa juga sudah dialami oleh beberapa orang yang mempunyai indera keenam saat dirinya masih kecil. Bahkan sampai memiliki teman makhluk halus. Rima,20 salah seorang Mahasiswi mengaku dirinya sudah memiliki teman makhluk halus sejak ia masih kecil.
“Dulu kata ibu teman saya demit (hantu). Saya baru sadar sejak SD dan awal-awal masuk SMP. Saya bisa melihat banyak makhluk halus seperti jin sampai demit. Dari segala macam bentuk. Awal-awal saya terganggu. Tapi lama kelamaan sudah bisa mengatur dan sudah mending. Tidak terlalu takut seperti dulu,” kata dia.
Ia juga mengaku bahwa kemampuan yang ia miliki saat ini bisa dibilang kelebihan atau kekurangan.
“Kemampuan ini bisa dianggap kelebihan. Karena tidak semua orang memiliki kemampuan seperti saya. Tetapi ini juga merupakan kekurangan karena saya jadi bisa melihat semuanya. Dulu jarang bisa fokus, jadi merasa selalu takut,” tambah Rima .
Penulis : Ardea Ningtias Yuliawati
Foto : klikdokter.com
Sumber : gadis.co.id, detk.com, liputan6.com, Jeda.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar