Lare-Lare Dolanan Sore, Memperkenalkan Budaya Memperkecil Gadget untuk Anak. Siapa Takut?



ZAGS -- Sabtu, 11 Mei 2019 waktu itu Putra Putri Solo 2018 telah berhasil mengadakan acara yang membuat anak-anak Sanggar Tari di Taman Cerdas, Kelurahan Jebres dapat bermain dengan gembira.

Lare-lare dolanan sore (LALADORE) ini dilaksanakan oleh para finalis Putra-Putri Solo 2018 dengan mengangkat tema “nguri-nguri kabudayan jawi”. Tema ini diangkat oleh para panitia Putra-Putri Solo 2018 karena mereka ingin mengajak anak-anak untuk bermain permainan-permainan jawa. “ Acara ini diadakan karena jika dilihat sekarang, anak-anak lebih tertarik untuk bermain gadget daripada bermain permainan tradisional jawa” Kata Laurensia Liona (26 Tahun) sebgai wakil ketua acara LALADORE. 

Acara tersebut mulai pukul 4 sore hingga pukul 5, setelah itu dilanjutkan dengan buka bersama anak-anak yang sudah bermain bersama-sama tadi. Acara itu berjalan dengan lancar, bahkan sebelum acara tersebut di mulai para anak-anak dari Sanggar Tari Taman Jebres tersebut sudah menunggu dengan semangat untuk segera bermain permainan yang telah disediakan.

Bagi panitia sendiri, mereka ingin mengingatkan anak-anak jaman sekarang, bawa permainan itu tidak hanya yang ada di layar telepon pintar saja. Namun, permainan juga ada yang mengharuskan pemain untuk bersama atau ber-regu, ada yang menggunakan gerakan tangan ataupun kaki, ada juga yang menggunakan alat ataupun tidak menggunakan alat. Pada acara tersebut, panitia juga telah menyiapkan berbagai macam hadiah juara bagi para pemain, seperti buku dongeng anak, buku cerita, ataupun permen cokelat.

Acara ini dibuka bagi masyarakat umum, panitia tidak hanya mentargetkan anak-anak yang bermain. Namun, ibu-ibu ataupun mas-mbak diperbolehkan juga untuk bermain permainan tradisional yang sudah dsediakan oleh panitia. Mereka ingin, masyarakat mengingat kembali dan melestarikan permainan-permainan tradisional ini, dan keberadaannya tidak tergeser oleh gadget.

Permainan-permainan yang disediakan oleh Panitia ada Dakon, Balik papan,Engklek, Lompat tali, Egrang, Gasing, dan Bakiak. “ dan permainan yang paling favorit itu ada Gasing dan Bakiak,” kata Laurensia Liona.

Karena adanya beberapa faktor yang membuat panitia harus memikirkan pula jenjang acara ini, maka acara ini tidak berlangsung secara terus-menerus. Hanya 4 kali saja dilakukan. Dan tanggal 11 kemarin adalah rangkaian terakhir dari acara Putra-Putri Solo 2018, dan di tutup dengan buka bersama di gedung serba guna Taman Cerdas, Kelurahan Jebres. Namun, panitia mengatakan adanya harapan untuk melanjutkan LALADORE. Akan tetapi, untuk melanjutkannya lagi panitia tetap butuh pertimbangan, karena kesibukan masing-masing dan untuk dana juga harus dipertimbangkan lagi.

Menurut Bu Atik, (38 tahun) selaku orang tua dari salah satu anak yang ikut bermain di acara Laladore, ia memberi apresasi sekali, untuk mengingatkan anak-anak pada permainan dulu (Permainan Jadul) masa orang tuanya dulu, anak-anak sekarang tidak banyak tahu tentang permainan dulu. Dengan adanya acara ini, membantu anak-anak untuk belajar mengenal budaya tradisional.

Menurut Wida, (9 tahun) acara yang dibuat oleh Putra-Putri Solo 2018 ini sangat seru, dan Wida berharap acara seperti ini selalu diadakan lagi untuk kedepannya.

Foto : Dok Zags
Penulis : Sarah Dhiba Ashari
Share:

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10275

Arsip Blog