Dianggap Tabu, Mahasiswi Bisa Habiskan Hampir Sebungkus Rokok dalam Sehari


ZAGS — Perokok laki-laki sudah tak asing lagi dikalangan masyarakat Indonesia. Merokok biasanya dilakukan mulai dari remaja hingga orang dewasa. Berbagai alasan diutarakan bagi para perokok. Seperti kebiasaan, gaya-gayaan, berada di lingkungan orang yang merokok. Hingga alasan sebagai penghilang stres. Namun, di Indonesia masih tidak ramah bagi perokok perempuan.

Seperti Susi Pudjiastuti  mantan Menteri Kelautan dan Perikananan, sering dijumpai sedang merokok di beberapa kesempatan. 

Selain itu, penyanyi perempuan Indonesia yang akrab disapa Danilla juga kerap dijumpai merokok saat manggung. 

Dilansir dari aa.com tahun 2017, menurut Deni Wahyudi sebagai Koordinataor Koalisi Nasional Masyarakat Sipil untuk Tembakau selama lima tahun belakangan perokok perempuan meroket 4 kali lipat. Jika pada tahun 1995 atau 20 tahun lalu dari setiap 100 orang perempuan, 4 di antaranya adalah perokok. maka, pada tahun 2016 dari 100 orang perempuan Indonesia7 di antaranya adalah perokok aktif.

“Tahun lalu (2016), diperkirakan 6,3 juta perempuan di Indonesia yang merokok,” kata Deni.
WHO menyebut,22% perempuan di negara maju dan 9% perempuan di negara berkembang rutin merokok setiap hari. 

Menurut Khotimatul Susanti Ketua Bidang Kemasyarakatan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menyebutkan data kematian dini perempuan akibat rokok juga tergolong tinggi. Yakni 47% dari 600.000 kematian. Dikutip dari laman aa.com.
 
Namun, hal tersebut masih menjadi pergulatan dimasyarakat mengenai perokok perempuan yang dianggap sebagai anak nakal. Dan dipandang sebelah mata. 

Ayu,21, warga Solo mengaku awal merokok hanya ingin mencoba-coba.

“Saya merokok daro SMP kelas 2. Bukan pengaruh dari teman-teman. Tetapi ingin mencoba hal yang jarang dilakukan anak SMP perempuan lakukan pada jamannya. Dan itu mencoba beli 1 batang dulu dan seterusnya,” kata dia.

Ia sehari bisa menghabiskan 5-6 batang rokok. Tergantung keberadaannya. Kalau ia sedang di rumah biasanya tidak merokok sama sekali. Kalau di luar rumah biasanya beli 1 bungkus dan dibagi dengan teman-teman.

Ia mengaku setiap merokok menemukan sensasi tersendiri. Pikirannya jauh lebih tenang. Namun, bukan kecanduan. Tetapi ia mengaku lebih kepada pengandalian mood atau emosi.
“Kalau pas bete tinggal keluar rumah terus cari hiburan sambil merokok. Bikin pikiran berubah jadi lebih enakan,” tambahnya.

Ia juga mengaku pernah diperlakukan kurang baik saat merokok. Seperti dilihat secara terus menerus oleh orang lain. Hal tersebut membuatnya tidak nyaman. 

“Perempuan merokok akan diamati terus menerus. Seperti hal itu jarang dilakukan di depan umum. Menurut saya perlakuan yang kurang baik atau kurang sopan saya alami seperti itu. kalau selebihnya seperti ditegur sih, belum pernah,” tandasnya.

Marqonah,21 Mahasiswi asal Jakarta mengaku merokok untuk menghilangkan beban pikiran.
“Saya merokok sejak semester 1 kuliah. Penyebabnya gara-gara suatu peristiwa yang bikin saya shock banget. Terus entah kenapa pengen merokok. Ternyata setelah saya rasain merokok lumayan banget untuk membantu menenangkan. Ya memang goblok sih bisa kepikiran untuk merokok dengan dalih bisa membantu,” kata dia.

Ia merasa sudah enak dan kecanduan rokok sampai sekarang. Dalam merokok ia cukup mengerti untuk membaca situasi. Karena kampung halamannya di Solo dan dididik dengan budaya Jawa. Sehingga ia mengetahui kapan waktunya merokok dan tidak merokok.

Ia tidak mungkin merokok di tempat yang ramai, banyak orangtua, dan anak kecil. Dan tidak pula di pinggir jalan yang terlihat oleh banyak orang. Karena ia mengaku paham dengan budaya Jawa dan banyak orang yang masih berpegang teguh pada budaya Jawa. Banyak yang masih berpikiran bahwa laki-laki dan perempuan memilki perannya masing-masing. Hal tersebut terbentuk karena standar budaya yang turun temurun. Jadi, ia benar-benar meilih tempat jika harus merokok. 

Kalau merokok di luar kost biasanya ia memilih Kawasan orang-orang seumuran. Seperti tempat nongkrong. Ia juga melihat di sekitar ada siapa dan bisa kira-kira kalau meorokok itu bakal seperti apa.
Karena meskipun Solo adalah kampung halamannya. Tetap saja ia harus menghargai tuan rumah karena kondisinya saat ini adalah sebagai tamu. 

“Kecuali kalau saya balik Jakarta, itu cuek banget ya. Kadang minjem korek sama bapak-bapak. Dan ya sudah biasa saja. Mungkin lebih dimaklumi kali ya. Dan menganggap itu sudah hal biasa. Sekalipun mungkin bisa muncul stigma-stigma di antara mereka,” tambahnya.

Ia juga menekankan sangat penting memposisikan diri. Khususnya di linkungan atau daerah yang belum dikenal. Menurutnya rasa tidak enak hati selalu muncul dan pikiran bahwa orang yang menganggap perempuan merokokitu kolot terlintas dibenaknya. 

Terlebih lagi menurutnya perempuan yang dipandang sebelah mata karena merokok itu bukan suatu hal yang penting untuk dijadikan alasan melawan budaya yang ada. Masih banyak hal lain yang lebih penting untuk dijadikan alasan melwan budaya. Seperti pernikahan dini yang masih diterima saja oleh masyarakat. 

“Enggak ada waktu juga harus mikirin isi kepala orang lain satu-satu. Asal ya jangan sampai menilai diri saya hanya dari saya merokok atau enggak. Apalagi yang persoalannya enggak nyambung kayak "ya kali dia cumlaude, dia kan ngerokok” kan enggak nyambung dan ganggu. Kalau sudah kayak gitu baru kayaknya cocok untuk dikomentari. Kalau sekedar stigma-stigma mah, bodo amat sih,” tandasnya.

Ia dalam sehari merokok sekitar 3-6 batang. Tergantung situasi dan pernah juga tidak merokok karena di lingkungan yang tidak bisa ia gunakan untuk merokok. Dan kalau sedang mengerjakan tugas dalam sehari bisa menghabiskan hampir sebungkus rokok isi 16 batang. 

Salah seorang perokok perempuan mengaku merokok sebagai kepuasan batin dan penemuan jati diri. N,22 salah seorang Mahasiswi asal Boyolali mengaku dirinya sudah ingin merokok sejak SMP.

“Saya sebenarnya memiliki hasrat merokok sejak SMP. Namun, karena saya takut, saya mulai meberanikan diri awal masuk kuliah. Yang saya dapatkan adalah kepuasan batin dan jati diri. Entah kenapa saya merasa nyaman dengan keadaan saya yang seperti sekarang,” kata dia.

Ia mengaku sangat menjaga harga dirinya dan keluarganya. Sehingga keluarga dan masyarakat sekitar rumahnya tak mengetahui kalau ia adalah seorang perokok aktif. Ia hanya berani merokok saat bersama dengan tempan-teman. Dan secara sembunyi-sembunyi di rumah. 

Ia juga mengaku mudah terpengaruh oleh lingkungan. Karena lingkungan keluarganya sebagian besar merokok. Seperti ketiga kakaknya. Dan juga lingkungan kampus yang sebagian teman-temannya juga perokok.

Biasanya N dalam waktu sehari bisa menghabiskan 10 batang rokok saat melihat konser dan saat mood-nya buruk. Namun, ia juga pernah hanya merokok 2 batang per hari. Kadang juga tidak merokok dalam 2-3 hari. Tergantung pada situasi dan kondisinya.

“Kalau pandangan masyarakat pastinya negatif. Tetapi balik lagi, selagi saya nyaman. Saya tetap melakukannya. Karena menurut saya, saya nyaman. Dan karena itu jati diri saya,” tandasnya.
Selain itu, salah satu perokok perempuan,L,19, Mahasiswi asal Solo mengaku dirinya merokok lantaran ingin membentuk suara yang sedikit berat dan serak. 

“Saya mulai merokok kayaknya pertengahan tahub 2017. Kalau untuk berapa batang tidak tentu. Bisa 1 kotak isi 16 batang habis dalam 3-4 hari. Saya ngerokok awalnya karena untuk membentuk suara. Karena basic saya kan vokalis. Saya pengen membentuk suara kayak sedikit berat dan serak-serak gitu. Eh, malah keterusansampai sekarang,”kata dia.

Menurutnya lingkungan sekitar juga sama seperti yang banyak diketahui oleh banyak orang. Jika melihat perempuan merokok pasti dianggap sebagai perempuan tidak baik. Tetapi, ia mengaku masa bodo dengan pandangan tersebut. Karena masyarakat tidak menegtahui penyebab ia merokok. Dan menurutnya selama dalam merokok tidak melanggar aturan yang ada ia akan merokok. 

“Karena pada dasarnya gini ya. Aku enggak nyalahin orang punya mindset negatif terhadap saya, karena saya perokok. Yang jelas saya tetap menjaga attitude saat di luar. Dan enggak nyenggol mereka. Menurut saya merokok sah-sah saja. Semua itu kan pilihan orang masing-masing ya,” tandas L.

WHO menyebut,22% perempuan di negara maju dan 9% perempuan di negara berkembang rutin merokok setiap hari. 

Menurut Khotimatul Susanti Ketua Bidang Kemasyarakatan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menyebutkan data kematian dini perempuan akibat rokok juga tergolong tinggi. Yakni 47% dari 600.000 kematian. Dikutip dari laman aa.com
 
Dilansir dari laman kompas.com rokok sangat berbahaya bagi perempuan. Berikut beberapa bahaya yang disebabkan oleh rokok terhadap perokok perempuan. 

1.    Kanker paru-paru.
2.    Kanker rongga mulut, tekak, dan kerongkongan.
3.    Kanker payudara.
4.    Kanker serviks (leher rahim).
5.    Gangguan menstruasi.
6.    Gangguan kesuburan.
7.    Gangguan kehamilan. 

Salah seorang anak mengaku memilki ibu sebagai perokok aktif. Dan ia menganggap hal tersebut sebagai hal yang wajar dan biasa saja. Lauren,20,Mahasiswa di Jogja mengaku memiliki ibu seorang perokok. 

“Ibu saya mulai merokok sekitar tahun 2008. Saya tidak tahu alasannya apa. Tetapi karena saya sudah terbiasa melihat orang merokok, jadi saya anggap biasa saja,” kata dia.

Ia juga mengaku bahwa ibunya hanya merokok di dalam rumah. Karena takut dipandang sebelah mata oleh lingkungan sekitarnya. 

Penyakit Akibat Bahaya Merokok Bagi Kesehatan menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

1.    Penyakit paru-paru. Efek dari perokok yang paling pertama merusak organ tubuh akibat asap rokok adalah paru-paru. Asap rokok tersebut terhirup dan masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru mengalami radang, bronchitis, pneumonia. Belum lagi bahaya dari zat nikotin yang menyebabkan kerusakan sel-sel dalam organ paru-paru yang bisa berakibat fatal yaitu kanker paru-paru. Bahaya merokok bagi kesehatan ini tentu sangat beresiko dan bisa menyebabkan kematian. Maka sebaiknya sebelum hal itu terjadi lebih baik berhenti merokok dari sekarang juga. Bukankan lebih baik mencegah daripada mengobati? Dengan demikian sebelum terjadi penyakit bahaya tersebut sebaiknya cegah dengan berhenti merokok. 

2.    Penyakit impotensi dan organ reproduksi. Efek bahaya merokok bagi kesehatan lainnya adalah bisa mengakibatkan impotensi, kasus seperti ini sudah banyak dialami oleh para perokok. Sebab kandungan bahan kimia yang sifatnya beracun tersebut bisa mengurangi produksi sperma pada pria. Bukan hanya itu saja, pada pria juga bisa terjadi kanker di bagian testis. Oleh sebab itu, sebelum hal itu terjadi maka kurangi secara perlahan konsumsi rokok Anda. Terutama untuk usia remaja karena efek bahaya merokok bagi kesehatan remaja yang bisa menyebabkan resiko tidak memiliki keturunan. Sedangkan pada wanita yang merokok, efek dari rokok juga bisa mengurangi tingkat kesuburan wanita. 

3.    Penyakit lambung. Hal yang terlihat sepele ketika menghisap rokok adalah aktifitas otot di bawah kerongkongan semakin meningkat. Otot sekitar saluran3. pernafasan bagian bawah akan lemah secara perlahan sehingga proses pencernaan menjadi terhambat. Bahaya merokok bagi kesehatan juga bisa dirasakan sampai ke lambung, karena asap rokok yang masuk ke sistem pencernaan akan menyebabkan meningkatnya asam lambung. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka bukan tidak mungkin akan menjadi penyakit yang lebih kronis seperti tukak lambung yang lebih sulit diobati. Tentu jika Anda sudah mengetahui resiko ini kesadaran untuk berhenti merokok bisa semakin tinggi. 

4.    Resiko stroke. Pada perokok aktif bisa saja menderita serangan stroke, karena efek samping rokok bisa menyebabkan melemahnya pembuluh darah. Ketika pelemahan tersebut terjadi dan kerja pembuluh darah terhambat bisa menyebabkan serangan radang di otak. Hal itulah yang bisa beresiko terjadi stroke meskipun orang tersebut tidak ada latar belakang darah tinggi atau penyakit penyebab stroke lainnya. Penyebab stroke tersebut bersumber dari kandungan kimia berbahaya seperti nikotin, tar, karbon monok sida dan gas oksidan yang terkandung dalam rokok. Sehingga bahaya merokok bagi kesehatan terkena stroke hampir 505 terjadi pada seorang perokok aktif.


Penulis : Ardea Ningtias Yuliawati
Foto : hazipatika.com
Sumber : aa.com, kompas.com, Jeda.id
Share:

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10275

Arsip Blog