Mahasiswa UNS Gelar Workshop Untuk Program Kerja KKN

ZAGS – Mendekati semester akhir perkuliahan sarjana satu, pastinya melalui proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai syarat kelulusan. Tolak ukur kelulusan tersebut salah satunya diterapkan di perguruan tinggi negri yang bertempat di Solo, yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS).

KKN sendiri di UNS terdapat dua pilihan untuk mahasiswa calon sarjana. Pertama adalah KKN regular, di mana mahasiwa hanya menjalankan proker yang sudah ditentukan oleh universitas. Kedua adalah KKN mandiri yang mengharuskan mahasiswa merencanakan hal-hal yang berkaitan dengan proker seperti timeline, dana, transportasi, dan lain-lain.

Dari beberapa KKN Mandiri di UNS, salah satunya ada yang unik dalam mendapatkan dana proker atau dana usaha. KKN Kanggo Riko yang bertempat di Desa Sarongan dan Kandangan, Banyuwangi, Jawa Timur mengadakan Workshop Ecoprint guna memupuk dana proker.

Workshop yang diadakan pada Sabtu, (7/12/2019) di Kampung Wisata Bahasa Pakel, Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. Workshop ini mengajarkan peserta untuk jeli melihat sumber daya alam yang kurang dimanafaatkan di sekitar menjadi barang yang dapat dijual dengan nilai tinggi.

Sony wijaya, 21, anggota KKN Kanggoriko sekaligus sebagai pembicara dan pengajar Workshop Ecoprint. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan hal yang penting dan sayang apabila dilewatkan. Ditambah biaya yang dikeluarkan peserta tidak terlalu merogoh kocek yang mendalam.



“Ilmu yang akan dibagai pada workshop kali ini sayang apabila dilewatkan oleh banyak orang, lantaran tidak mengelurkan modal banyak jika bisa dilanjutkan sebagai usaha di rumah. Dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar seperti daun jarak, daun ceri, daun jati, dan lain-lain untuk dijadikan kain, nilai jualnya cukup tinggi,” jelas mahasiswa Kriya UNS 2016 saat berbincang dengan Ezags di selang acara.

“Semoga Workshop Ecoprint ini bisa menjadi berkah bagi tim KKN Kanggoriko, peserta, dan semuanya yang terlibat,” imbuhnya.

Peserta yang ikut dalam workshop ini berjumlah 20 orang. Panas matahari yang menyengat pada jam 13.00 WIB tidak membuat Watik Erere, salah satu peserta asal Mojosongo patah semangat dalam menjalani workshop.

“Sudah niat untuk ikut seharusnya tetap menjaga semangat supaya tetap fokus dalam menjalankan arahan dari pembicara. Apalagi ilmunya sangat bermanfaaat dan di rumah juga punya usaha konveksi kecil-kecilan. Mudah-mudahan kedepannya bisa jadi inovasi,” ujar ibu dua anak ini.


Foto     : KKN Kanggoriko
Penulis    : Galih Bayu Aji

Share:

1 komentar:

Arsip Blog

Recent Posts

Label